Surat tuntutan

Nisa Ariseno
2 min readJan 30, 2022

Bandung, 27 Januari 2022

Kampus [kam·pus]: daerah lingkungan bangunan utama perguruan tinggi (universitas, akademi) tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan administrasi berlangsung.

Tempat semua kegiatan belajar-mengajar berlangsung.

Tempat yang seharusnya banyak diisi oleh para cendekia dan diisi oleh pertukaran pikiran intelek.

Seharusnya

Namun sekarang tempat tersebut telah dinodai oleh oknum. Oknum jahat yang dengan semena-mena telah merampas rasa aman dari genggaman sebagian dari kita, yang baik itu secara sadar maupun tidak telah menebar jaring teror bagi siapapun yang lengah. Sehingga tempat itu bukan lagi tempat yang aman bagi seluruh civitasnya.

Percayalah kawan, ini bukan sekedar dongeng. Ini terjadi disekitar kita, tepat dibawah hidung kita semua, dan dialami oleh teman-teman kita sendiri. Tanyakan saja pada sahabatmu, apakah mereka sudah merasa aman berada di dalam kampus? Atau amit-amit, mereka adalah salah satu dari yang pernah mengalaminya?

Bersama dengan berkas pencalonan Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB, aku, Nisa Ariseno, Teknik Dirgantara 2018, seorang anggota biasa KM ITB, melayangkan surat tuntutan ini kepada massa kampus ITB. Aku menuntut hak ku, hak kita semua, atas ruang yang aman dan bebas dari tindak kekerasan seksual. Aku menuntut semua orang yang berada dalam lingkungan ini, khususnya semua anggota KM ITB, untuk turut andil dalam membuat lingkungan yang aman untuk semua, sehingga tidak ada orang yang harus terus berada dalam bayang-bayang ketakutan. Aku juga menuntut kepada semua lembaga dalam KM ITB untuk terus memantau anggotanya, baik yang lama maupun generasi baru, untuk memastikan bahwa pelaku kekerasan seksual dapat diidentifikasi dan ditindak sesuai dengan ketentuan sebagai salah satu langkah penghapusan tindak kekerasan seksual di dalam kampus.

Terakhir, aku ingin mengajak teman-teman semua untuk bersuara jika pernah menjadi korban dari kekerasan seksual. Suaramu membantu korban-korban lain dalam menemukan keberanian untuk bersuara, serta para calon korban untuk tetap waspada sehingga hal ini tidak terjadi kepada mereka. ITB sendiri telah memiliki satu kanal pelaporan terhadap aksi kekerasan seksual, HopeHelps, yang akan selalu bersedia untuk membantu korban.

Dengan ini, aku layangkan surat tuntutan ini bagi siapa saja yang sudi untuk membacanya. Aku harap suaraku dapat menguatkan siapapun yang sedang rapuh, dan mendorong pergerakan masif untuk menghentikan tindak kekerasan seksual dan menciptakan ruang yang aman di dalam kampus.

Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater

Nisa Ariseno AE’18

Anggota Biasa KM ITB

--

--